Wali Kota Jambi Terbitkan Edaran Terkait Penipuan yang Mengatasnamakan Namanya

beritapenipuan.com – Wali Kota Jambi, Maulana, mengambil langkah tegas menghadapi maraknya aksi penipuan yang mengatasnamakan dirinya. Para pelaku penipuan tersebut menggunakan foto dan nama Maulana untuk menawarkan bantuan fiktif kepada masyarakat melalui media sosial. Modus operandi ini bertujuan untuk mencari keuntungan secara melawan hukum dengan memanfaatkan nama baik pejabat publik.

Surat Edaran Nomor 16 Tahun 2025

Sebagai respons atas situasi ini, Maulana menerbitkan Surat Edaran Nomor 16 Tahun 2025 pada tanggal 26 Agustus 2025. Surat edaran ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai upaya pencegahan penipuan yang mengatasnamakan Wali Kota Jambi. Surat tersebut akan disebarkan ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah Pemkot Jambi, camat, lurah, perusahaan BUMN dan swasta, serta masyarakat umum.

Empat Poin Penting dalam Surat Edaran

Dalam surat edaran tersebut, terdapat empat poin penting yang disampaikan kepada masyarakat:

1. Wali Kota Jambi tidak pernah meminta fasilitas atau sesuatu kepada pihak lain atau masyarakat, baik secara langsung maupun melalui perantara.

2. Jika terdapat informasi atau permintaan yang mengatasnamakan Wali Kota Jambi, dapat dipastikan bahwa hal tersebut tidak benar 

3. Masyarakat yang menjadi korban diminta untuk segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

4. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan bijaksana dalam mencari serta menerima informasi, terutama terhadap hal-hal mencurigakan dan bermotif penipuan, baik melalui telepon maupun media sosial.

Langkah Proaktif untuk Mencegah Penipuan

Dengan adanya langkah proaktif ini, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan tidak mudah terjebak dalam aksi penipuan yang merugikan.

Dengan adanya Surat Edaran Nomor 16 Tahun 2025,  diharapkan  menjadi lebih tanggap, kritis, dan berhati-hati dalam menerima tawaran yang mengatasnamakan pejabat publik.

Langkah proaktif dari Wali Kota Maulana menjadi contoh baik dalam memerangi kejahatan digital dan penipuan yang semakin berkembang dengan berbagai modus. Kesadaran kolektif masyarakat adalah kunci utama agar penipu tidak bisa leluasa melakukan aksinya.