Dijanjikan Mitra Dapur MBG, Puluhan Warga Sumsel Jadi Korban Penipuan hingga Rp 458 Juta Annisa Pratiwi, November 21, 2025 Meta Description Puluhan warga Sumatera Selatan menjadi korban penipuan berkedok kemitraan dapur MBG. Modus pelaku memanfaatkan iming-iming menjadi mitra resmi program Makanan Bergizi Gratis hingga membuat korban menyetor uang puluhan juta. Kata Kunci Frasa Utama penipuan mitra dapur MBG Slug URL YOAST SEO penipuan-mitra-dapur-mbg-di-sumsel Puluhan Warga Sumsel Jadi Korban Penipuan Bermodus Mitra Dapur MBG PALEMBANG, KOMPAS.com – Puluhan warga dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel setelah menjadi korban dugaan penipuan bermodus kemitraan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menyebut seorang pria bernama Sutio Putra Gentakarya sebagai pihak yang menawarkan kerja sama tersebut. Pelaku Menarik Uang dengan Janji Kemitraan MBG Para korban mengaku bahwa Sutio memperkenalkan diri sebagai perwakilan Mitra Bakul Digital (MBD) sekaligus mitra Badan Gizi Nasional (BGN). Dengan alasan itu, Sutio menawarkan kesempatan menjadi mitra dapur dan penyalur program MBG yang disebut memiliki keuntungan besar. Kuasa hukum para korban, Anton Nurdin, menjelaskan bahwa iming-iming tersebut berhasil membuat puluhan warga menyetorkan sejumlah uang. Total kerugian para korban mencapai Rp 458 juta. Ia menjelaskan setelah para korban mentransfer dana, pelaku tiba-tiba menghilang dan tidak lagi dapat dihubungi. Korban Dibujuk dengan Modus Dana Talangan dan Biaya Administrasi Anton mengungkapkan bahwa Sutio mengarahkan korbannya untuk mengirimkan dana talangan sebagai modal awal kemitraan. Pelaku juga meminta uang muka kerja sama, biaya administrasi pendaftaran mitra MBD, hingga berbagai pungutan lain yang diklaim sebagai syarat resmi. Dalam sebuah seminar yang digelar pelaku, peserta juga diminta membayar dana tambahan untuk mendapatkan porsi penyaluran MBG. Bahkan beberapa korban diminta membangun dapur sendiri sebagai syarat akhir kemitraan. Namun, tidak ada satu pun janji tersebut yang terealisasi. Mayoritas Korban Berasal dari Berbagai Daerah di Sumsel Anton menyebut bahwa sebagian besar korban merupakan ibu rumah tangga dan pelaku usaha katering. Mereka berasal dari Palembang, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, Lahat, hingga Banyuasin. Ia menjelaskan bahwa jumlah setoran korban sangat beragam. Ada yang membayar Rp 2,6 juta, Rp 4,5 juta untuk pembuatan PT, bahkan ada yang menyetor hingga Rp 30 juta. Saat ini, terdapat 25 korban yang sudah melapor. Namun Anton memperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring banyaknya warga baru yang mengaku mengalami hal serupa. Pelaku Hilang Setelah Menerima Dana Korban Menurut para korban, Sutio menghentikan semua komunikasi setelah menerima dana. Ia tidak lagi muncul di media sosial dan tidak merespons pesan apa pun sehingga korban tidak memperoleh kejelasan mengenai status kemitraan. Upaya para korban menghubungi pelaku juga tidak membuahkan hasil. Polda Sumsel Mulai Proses Penyidikan Kepala Siaga I SPKT Polda Sumatera Selatan, Kompol Yulia, membenarkan adanya laporan dugaan penipuan tersebut. Ia menyebut bahwa penyidik telah menerima laporan dan mulai memproses penyidikan untuk menelusuri kasus tersebut. Yulia memastikan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti laporan sesuai prosedur yang berlaku. Korban Berharap Kepolisian Mengusut Pelaku Dengan semakin banyaknya laporan yang masuk, para korban berharap polisi segera mengusut jejak Sutio dan membuka kemungkinan pengembalian kerugian. Mereka juga meminta agar kasus ini menjadi perhatian publik agar tidak muncul korban baru dengan modus serupa. Outdoors