Janji Kerja di Tambang Ponpes: 43 Warga Halong Tertipu Rp 86 Juta

beritapenipuan.com – Penipuan yang menimpa puluhan warga Desa Halong, Kabupaten Balangan, mengungkap modus perekrutan kerja fiktif di PT Jhonlin Baratama. Dua tersangka kini telah diamankan setelah total kerugian mencapai sekitar Rp 86 juta.

Tawaran Kerja Tanpa Seleksi

Kasus bermula pada awal Agustus 2025, ketika 43 warga Halong menerima pesan melalui WhatsApp yang menawarkan pekerjaan langsung ke PT Jhonlin Baratama. Salah satu tersangka, DY alias Idi, mengaku memiliki koneksi kuat di perusahaan tambang tersebut dan menjanjikan penerimaan tanpa tes. Korban-korban diminta membayar uang sebesar Rp 2 juta per orang sebagai syarat kerja. Setelah menerima dana, pelaku tak kunjung merealisasikan janji. “Kami bayar, tapi surat kerja tidak datang,” ungkap salah satu korban.

Bukti Peran Pelaku dan Penangkapan

Polres Balangan menyebut bahwa dua pelaku berinisial MA alias Iluk (42) dan DY alias Idi (25) sebagai motor kasus tersebut. MA dikenal sebagai penggagas modal, sedangkan DY bertugas merekrut korban dan mencatat daftar nama. Petugas menyita barang bukti berupa catatan daftar korban, dua unit ponsel, dan satu tabung freon sebagai indikasi transaksi. Kedua tersangka kini ditahan dan dikenai Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

Dampak dan Imbauan kepada Pencari Kerja

Kasus ini mengingatkan bahwa tawaran kerja cepat tanpa proses seleksi patut dipertanyakan. Polisi mengajak masyarakat untuk memverifikasi keaslian suatu perekrutan kerja melalui kanal resmi perusahaan atau dinas tenaga kerja. Apabila diminta membayar uang lebih dulu, sebaiknya calon pekerja menghubungi perusahaan terkait secara langsung. Warga juga diimbau untuk melaporkan setiap modus tawaran kerja mencurigakan ke aparat guna mencegah kerugian yang lebih besar.

Kasus ini bukan hanya soal kerugian finansial — tetapi juga soal tumbangnya kepercayaan warga terhadap jalur kerja yang sah dan transparan.