Ketipu Rp 1,7 Juta Gaji Cuma Rp 4 Juta, Warga RI Sering Kena Modus Ini Baca artikel CNBC Indonesia “Ketipu Rp 1,7 Juta Gaji Cuma Rp 4 Juta, Warga RI Sering Kena Modus Ini” selengkapnya di sini: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251031160814-37-681172/ketipu-rp-17-juta-gaji-cuma-rp-4-juta-warga-ri-sering-kena-modus-ini Download Apps CNBC Indonesia sekarang https://app.cnbcindonesia.com/ Annisa Pratiwi, November 13, 2025 Ketipu Rp 1,7 Juta, Gaji Cuma Rp 4 Juta: Modus Penipuan Ini Masih Menjerat Banyak Warga RI Jakarta — Laporan terbaru dari Global Anti-Scam Alliance (GASA) bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison mengungkap fakta mengejutkan soal maraknya kasus penipuan digital di Indonesia. Dalam laporan berjudul State of Scams in Indonesia 2025, rata-rata korban kehilangan uang sebesar Rp 1.723.310 per orang akibat berbagai bentuk penipuan online. Rata-Rata Kerugian Setara Hampir Setengah Gaji Bulanan Menurut Brian D. Hanley, Direktur GASA untuk wilayah Asia Pasifik, nilai kerugian tersebut tergolong besar jika dibandingkan dengan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. “Sebanyak 14% warga Indonesia pernah kehilangan uang karena penipuan, dan Rp 1,7 juta bukan jumlah kecil bagi mereka yang hanya berpenghasilan Rp 3–4 juta per bulan,” ujarnya dalam konferensi di Jakarta, Jumat (31/10/2025). Milenial Jadi Kelompok Paling Rentan Data GASA menunjukkan bahwa generasi milenial kehilangan jumlah uang paling besar dibanding kelompok usia lain. Dalam setahun terakhir, kerugian mereka mencapai Rp 1.954.095 per orang, lebih tinggi dibandingkan baby boomers yang rata-rata kehilangan Rp 1.007.821. Sebagian besar kasus penipuan melibatkan transfer bank (65%) dan dompet digital (43%), menandakan bahwa pelaku memanfaatkan sistem pembayaran digital yang semakin populer di Indonesia. Total Kerugian Capai Rp 49 Triliun Secara nasional, total kerugian akibat penipuan digital selama satu tahun terakhir diperkirakan mencapai Rp 49 triliun. Jumlah ini mencakup berbagai modus seperti phishing, investasi palsu, social engineering, hingga penipuan berbasis pesan instan. Yang lebih mengkhawatirkan, laporan tersebut menemukan bahwa anak-anak pun ikut menjadi korban, setidaknya satu kali dalam setahun terakhir. Korban dari Semua Kalangan Mediodecci Lustarini, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital di Kementerian Komunikasi dan Digital, menegaskan bahwa penipuan ini tidak pandang bulu. “Banyak korban berasal dari kalangan pensiunan dan pelaku usaha kecil,” katanya. Ia menjelaskan bahwa meski jumlah uang yang hilang terlihat kecil bagi sebagian orang, namun bagi korban, nilainya bisa berarti segalanya. “Kehilangan Rp 10 juta mungkin tampak sepele bagi pebisnis besar, tapi bagi sebagian masyarakat, itu adalah sumber penghidupan utama mereka,” ungkap Mediodecci. Perlunya Kolaborasi Antarinstansi Menurutnya, salah satu solusi penting adalah integrasi layanan aduan lintas lembaga agar masyarakat bisa lebih cepat mendapatkan peringatan ketika terjadi aktivitas mencurigakan. “Bayangkan jika seseorang menerima permintaan transfer mendadak karena alasan kecelakaan atau kasus hukum, lalu sistem langsung memberi notifikasi bahwa nomor tersebut pernah dilaporkan sebagai penipu. Itu akan sangat membantu mencegah korban baru,” jelasnya. Pemerintah berencana memperkuat kerja sama antar kementerian dan lembaga untuk membangun sistem pelaporan terpusat yang mampu mendeteksi dan menandai nomor rekening atau ponsel yang digunakan dalam kasus penipuan. Masyarakat Diimbau Lebih Waspada GASA menekankan pentingnya edukasi finansial dan literasi digital, terutama di kalangan generasi muda yang aktif bertransaksi online. Sikap hati-hati dalam setiap transaksi dan verifikasi sumber informasi menjadi langkah utama untuk mengurangi risiko tertipu. Dengan meningkatnya akses ke layanan keuangan digital, kesadaran masyarakat akan keamanan data pribadi dan transaksi menjadi kunci untuk menekan angka kerugian akibat penipuan di Indonesia. Meta Deskripsi (Yoast SEO): Laporan GASA 2025 ungkap warga Indonesia kehilangan rata-rata Rp1,7 juta akibat penipuan digital. Milenial jadi korban terbanyak, total kerugian capai Rp49 triliun. Kata Kunci Utama: penipuan digital indonesia Slug URL (SEO Friendly): penipuan-digital-indonesia-2025 Outdoors