Modus Penipuan Online Paling Marak di Indonesia: Dari Job Fiktif hingga Aplikasi Palsu Annisa Pratiwi, August 30, 2025September 10, 2025 Modus Penipuan Online Paling Marak di Indonesia: Dari Job Fiktif hingga Aplikasi Palsu beritapenipuan.com – Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4) merilis data terbaru mengenai tiga modus penipuan digital yang paling banyak dilaporkan sepanjang 2023 hingga 2024. Catatan ini menunjukkan bahwa kejahatan digital semakin kreatif dan menyasar siapa saja, mulai dari pencari kerja, penerima bantuan sosial, hingga pengguna media sosial. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami detailnya agar lebih siap menghadapi ancaman di dunia maya. 1. Lowongan Kerja Fiktif – Modus yang Paling Banyak Memakan Korban Kasus lowongan kerja palsu menduduki peringkat teratas dengan rata-rata tiga laporan per minggu, sehingga sepanjang 2024 tercatat 156 kasus. Pelaku biasanya memajang tawaran pekerjaan yang terlihat mudah namun menjanjikan gaji besar. Kemudian mereka meminta korban membayar biaya administrasi, deposit, atau pelatihan. Begitu uang ditransfer, pelaku langsung menghilang dan korban mengalami kerugian finansial sekaligus kehilangan harapan. Kondisi pasar kerja yang kompetitif semakin membuat orang tergoda dan akhirnya terjebak. 2. Link Bansos Palsu yang Menjebak Penerima Bantuan Penipuan kedua muncul melalui klaim bantuan sosial. Pelaku menyebarkan tautan palsu lewat WhatsApp, SMS, maupun media sosial dengan dalih penerima terdaftar sebagai penerima bansos. Mereka mendorong korban memasukkan data pribadi di situs palsu. Informasi tersebut kemudian mereka gunakan untuk pencurian identitas atau akses ilegal ke akun digital korban. Penipuan jenis ini sangat cepat menyebar karena membawa isu sosial yang dekat dengan kehidupan masyarakat. 3. Pesan Instansi Pemerintah dengan APK Berbahaya Modus ketiga beroperasi menggunakan nama instansi resmi. Pelaku mengirim pesan singkat yang menyebut korban memenangkan hadiah atau mendapatkan bantuan pemerintah. Bila korban percaya, mereka diarahkan mengunduh aplikasi APK yang sebenarnya berisi malware. Aplikasi itu mencuri data pribadi, mulai dari kontak hingga akses penuh ke akun digital. Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah dimanfaatkan untuk memperlancar aksi penipuan. Dampak Luas dan Pentingnya Perlindungan Digital Ketiga modus tersebut memperlihatkan bagaimana penipuan digital terus berkembang dengan strategi berbeda. Lowongan kerja palsu mengeksploitasi masalah ekonomi, link bansos palsu memanfaatkan isu sosial, sedangkan APK berbahaya menggunakan nama instansi resmi sebagai umpan. Semua itu menegaskan bahwa setiap orang berpotensi menjadi korban jika tidak waspada. Untuk melawan tren berbahaya ini, masyarakat, penyedia layanan digital, dan pemerintah perlu bergerak bersama. Contoh nyata datang dari layanan dompet digital DANA yang menghadirkan fitur “DANA Protection”. Fitur ini memberikan jaminan uang kembali 100% jika pengguna memenuhi syarat, seperti akun disusupi, laporan masuk melalui kanal resmi, dan aktivasi DANA VIZ. Langkah ini memberi lapisan keamanan tambahan agar pengguna tetap merasa aman saat bertransaksi secara digital. Outdoors modus penipuan online di Indonesia