Eks Karyawan Ashanty Sebut Rekening Dipakai Untuk Operasional, Bantah Gelapkan Rp2 Miliar

beritapenipuan.com – Mantan karyawan Ashanty, Ayu Chairun Nurisa, buka suara atas tuduhan penggelapan dana Rp2 miliar yang diarahkan kepadanya. Saat konferensi pers, Ayu memaparkan bahwa pada 21 Mei 2025, ia dibawa ke kantor dan diinterogasi tanpa kehadiran saksi independen.
Ayu mengaku bahwa pihak perusahaan secara tiba-tiba meminta password ponsel dan m-banking miliknya. Ia menyatakan bahwa permintaan itu datang atas instruksi “Bunda Shanti”. Ia menolak tuduhan bahwa ia menyusun rincian penggelapan karena ia sendiri tidak pernah melihat angka atau perhitungannya.

Ayu mengungkap bahwa rekening pribadinya memang digunakan untuk operasional, termasuk pembayaran gaji karyawan. Menurutnya, pola ini sudah berjalan sebelum ia berada di posisi pengelola keuangan. Metode itu, katanya, bukan sesuatu yang ia mulai sendirian. Ia juga menyebut bahwa ia ditekan untuk menandatangani surat pernyataan pengakuan gelapan senilai Rp1 miliar pertama, kemudian Rp1 miliar berikutnya, tanpa dokumentasi lengkap.

Interogasi, Penahanan, dan Tuduhan Aset

Dalam paparnya, Ayu menyebut bahwa malam itu ia dibawa ke Polsek Kebayoran Lama dan berada di dalam mobil selama hampir satu jam tanpa kejelasan laporan. Ia menyatakan bahwa semua tindakan sedang di bawah arahan tim Ashanty dan beberapa orang “asekitar”.
Pihak Ayu kemudian melaporkan balik kepada Ashanty atas dugaan perampasan aset dan akses ilegal. Tuduhan ini muncul setelah Ayu menolak menandatangani surat pengakuan. Aset yang disebut dirampas meliputi ponsel, laptop, perhiasan, bahkan mobil dan dokumen rumah.

Tanggapan Awal dari Ashanty

Ashanty memilih merespons melalui klarifikasi terbuka dan konferensi pers. Ia menyatakan bahwa kasus ini sudah diserahkan ke pihak hukum, namun ia merasa perlu meluruskan narasi publik yang menyudutkan dirinya.
Dalam klarifikasinya, Ashanty menyatakan bahwa dana Rp800 juta hingga Rp500 juta hilang dari rekening bisnis, bukan rekening pribadi. Ia menegaskan bahwa ia tidak pernah merampas aset mantan karyawannya. Ia ingin publik memahami bahwa sebagian tudingan tersebut telah dilebih-lebihkan.