Pembohongan Dokter Gadungan di Bantul Terkuak: Warga Tertipu Ratusan Juta

beritapenipuan.com – FE (26), asal Sragen, dilaporkan warga Bantul sebagai “dokter” saat perkenalan di arisan RT Pedusan, Sedayu. Ia mengaku kuliah kedokteran dulu dan suaminya menempuh koas. Namun FE menyebut ia nggak lanjut karena harus merawat balita. Ia membuka klinik pengobatan dan terapi di rumah dan juga membuka bimbingan belajar (bimbel). FE rutin donor bagi acara RT, tapi jarang sosialisasi aktif.

Penipuan kepada Korban dan Total Kerugian

Korban J mencari terapi untuk anaknya Juni 2024 dan mendapat referensi dari orang sekitar. FE minta pembayaran awal Rp 15 juta untuk program terapi. Setelah itu muncul biaya tambahan Rp 7,5 juta, deposit Rp 132 juta, dan biaya psikologi. Anak korban divonis menderita Mythomania lalu HIV, kemudian diminta biaya pengobatan Rp 320 juta. Korban menyerahkan sertifikat tanah sebagai jaminan setelah biaya terus menumpuk. Total kerugian korban mencapai Rp 538.950.000.

Penangkapan dan Pengakuan Pelaku

Pada Jumat, 5 September 2025 polisi menangkap FE di Pedusan, Sedayu, Bantul. Penyidikan mengungkap FE bukan dokter dan hanya lulusan SMA. Ia belajar medis lewat internet saja. Polisi menyita alat kesehatan, pakaian dokter, obat-obatan dari lokasi praktiknya. FE mengakui tindakannya usai dilakukan interogasi dan sekarang dalam proses hukum di Polres Bantul.

Pelajaran dan Imbauan untuk Publik

Kasus ini mengingatkan masyarakat agar jangan cepat percaya dengan klaim gelar atau profesi yang samar. Selalu cek data latar belakang profesional, terutama jika ada praktik pengobatan di luar institusi resmi. Mintalah second opinion ke fasilitas kesehatan terpercaya bila diagnosa terdengar mencurigakan. Jangan menyerahkan aset seperti sertifikat tanah sebagai jaminan sembarangan. Pemerintah dan polisi sebaiknya memperkuat pengawasan terhadap oknum praktik medis ilegal.