Pengadilan China Vonis Mati 11 Anggota Sindikat Penipuan Online dari Myanmar

beritapenipuan.com – Pengadilan Menengah Wenzhou, China, menjatuhkan hukuman mati kepada 11 anggota keluarga Ming, sindikat kriminal yang beroperasi di Kokang, Myanmar. Sindikat ini terlibat dalam operasi penipuan online dan perjudian ilegal yang diperkirakan meraup lebih dari $1,4 miliar. Selain hukuman mati, lima anggota lainnya menerima hukuman mati dengan penundaan dua tahun, sementara 12 lainnya dijatuhi hukuman penjara antara lima hingga 24 tahun.

Metode Operasi dan Korban

Sindikat Ming menggunakan kekuatan bersenjata untuk mengendalikan sejumlah pusat penipuan di Kokang. Mereka merekrut pekerja, sebagian besar warga negara China, dengan tawaran pekerjaan palsu di Thailand, kemudian memindahkan mereka ke Myanmar untuk bekerja di pusat penipuan online. Para pekerja dipaksa melakukan penipuan berbasis romansa dan investasi, serta terlibat dalam perjudian ilegal dan perdagangan narkoba. Beberapa pekerja yang mencoba melarikan diri atau menentang perintah dibunuh atau disiksa.

Dampak dan Tanggapan Internasional

Operasi sindikat ini menjadi bagian dari fenomena yang disebut “scamdemic”, dengan lebih dari 100.000 orang, sebagian besar warga negara China, diperkirakan terjebak dalam pusat penipuan di Asia Tenggara. Industri penipuan online global ini diperkirakan bernilai $40 miliar per tahun, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan. China telah meningkatkan upaya penegakan hukum terhadap sindikat ini melalui operasi bersama dengan negara-negara tetangga, termasuk Myanmar dan Thailand. Pada Februari 2025, lebih dari 7.000 pekerja, sebagian besar warga negara China, dibebaskan dari pusat penipuan di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar.

Vonis mati terhadap anggota keluarga Ming mencerminkan komitmen China dalam memberantas sindikat penipuan online lintas negara. Meskipun demikian, sindikat serupa masih beroperasi di wilayah Asia Tenggara, termasuk Myanmar dan Kamboja. Upaya internasional yang lebih koordinatif dan efektif diperlukan untuk menanggulangi kejahatan transnasional ini dan melindungi individu dari eksploitasi.