Polsek Duren Sawit Sukses Mediasi Kasus Penipuan Lowongan Kerja, Korban Dapatkan Kembali Uang Rp2 Juta

beritapenipuan.com – Winda Nur Aulia, seorang wanita asal Pidie, Aceh, menjadi korban penipuan lowongan kerja di Jakarta Timur. Ia tertarik melamar pekerjaan di sebuah perusahaan coffee shop yang menawarkan posisi menarik. Namun, setelah mendaftar, ia diminta membayar biaya administrasi sebesar Rp2 juta. Uang tersebut diserahkan melalui transfer bank dan tunai. Setelah merasa curiga, Winda melaporkan kejadian ini ke Polsek Duren Sawit pada 16 September 2025.

Respons Cepat Polsek Duren Sawit

Pihak kepolisian segera merespons laporan tersebut dengan mendatangi lokasi perusahaan yang diduga melakukan penipuan. Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, AKP Dimas Dwi Cahyo, menjelaskan bahwa mereka mengedepankan pendekatan penyelesaian masalah secara damai. Polisi berusaha berkomunikasi dengan pihak perusahaan untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak.

Penyelesaian Melalui Mediasi

Setelah dilakukan mediasi, ditemukan kesepakatan antara korban dan perusahaan. Pihak perusahaan setuju untuk mengembalikan uang Rp2 juta yang telah dibayarkan oleh Winda. Kapolsek Duren Sawit, AKP Sutikno, menekankan bahwa penyelesaian masalah tidak selalu harus melalui penegakan hukum, tetapi juga dapat dilakukan dengan pendekatan yang lebih humanis dan mengedepankan keadilan bagi semua pihak.

Apresiasi dari Masyarakat

Pengusaha muda asal Aceh, Teuku Azril, memberikan apresiasi kepada Polsek Duren Sawit atas respons cepat dan profesional dalam menangani kasus ini. Ia menilai bahwa polisi tidak meremehkan laporan masyarakat, meskipun kerugian yang dialami korban tergolong kecil. Azril berharap agar aparat kepolisian terus menjaga integritas dan profesionalisme dalam melayani masyarakat.

Kasus penipuan lowongan kerja yang menimpa Winda Nur Aulia menunjukkan pentingnya kewaspadaan dalam mencari pekerjaan. Modus penipuan seperti ini sering kali memanfaatkan kebutuhan masyarakat akan pekerjaan. Penyelesaian yang dilakukan oleh Polsek Duren Sawit menjadi contoh positif dalam menangani kasus serupa, dengan mengedepankan mediasi dan keadilan bagi semua pihak.