Maling Curi Uang Rp 11 Miliar Ditangkap, Begini Modusnya Baca artikel CNBC Indonesia “Maling Curi Uang Rp 11 Miliar Ditangkap, Begini Modusnya” selengkapnya di sini: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251105111735-37-682435/maling-curi-uang-rp-11-miliar-ditangkap-begini-modusnya Download Apps CNBC Indonesia sekarang https://app.cnbcindonesia.com/ Annisa Pratiwi, November 13, 2025 Polisi Eropa Tangkap 9 Pelaku Penipuan Kripto, Curi Uang Rp11 Triliun Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas penegak hukum Eropa berhasil menggagalkan aksi penipuan mata uang kripto yang merugikan korban hingga 600 juta euro atau sekitar Rp11 triliun. Dalam operasi lintas negara tersebut, polisi menangkap sembilan tersangka yang diyakini tergabung dalam jaringan penipuan investasi kripto internasional. Modus Penipuan Kripto Bertopeng Investasi Resmi Para pelaku membuat platform investasi kripto palsu yang tampak profesional dan legal. Mereka menargetkan korban dengan menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat, sebuah taktik klasik yang sering menarik perhatian investor pemula. Untuk menjaring korban, pelaku memanfaatkan media sosial, situs web palsu, dan panggilan telepon acak (cold calling). Setelah korban mentransfer aset kripto ke dalam platform, dana tersebut segera dialihkan dan tidak pernah kembali. Selain mencuri aset kripto, jaringan ini menggunakan teknologi blockchain untuk menyamarkan jejak transaksi agar sulit dilacak oleh otoritas keuangan. Operasi Penangkapan Terkoordinasi di Tiga Negara Penangkapan berlangsung serentak antara 27 dan 29 Oktober 2025 di Siprus, Spanyol, dan Jerman, di bawah koordinasi Eurojust, lembaga kerja sama peradilan Uni Eropa yang berkantor di Den Haag, Belanda. “Sebanyak sembilan tersangka ditangkap di rumah masing-masing di tiga negara tersebut atas dugaan pencucian uang hasil penipuan,” ungkap Eurojust, dikutip dari Bleeping Computer, Rabu (5/11/2025). Dalam penggeledahan, polisi menyita €800.000 di rekening bank, €415.000 dalam bentuk aset kripto, dan €300.000 uang tunai. Barang-barang tersebut diyakini hasil kejahatan dari investasi palsu yang mereka kelola. Gelombang Penipuan Kripto Terus Meluas di Eropa Kasus ini bukan yang pertama. Sebelumnya, polisi Eropa menangkap lima tersangka lain yang menjalankan skema serupa dengan kerugian lebih dari €100 juta sejak 2018. Di waktu yang hampir bersamaan, otoritas Spanyol juga membongkar jaringan pencucian uang dari investasi kripto ilegal senilai US$540 juta, yang menipu lebih dari 5.000 korban di berbagai negara. Fakta ini menunjukkan bahwa penipuan berbasis kripto semakin canggih dan menyebar luas seiring meningkatnya popularitas aset digital. Kerugian Global Akibat Penipuan Kripto Menurut data Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat, warga AS kehilangan rekor US$12,5 miliar akibat berbagai penipuan sepanjang 2024. Dari jumlah tersebut, investasi palsu menjadi penyumbang kerugian terbesar, mencapai US$5,7 miliar. Lembaga internasional menilai bahwa kurangnya literasi digital dan keinginan cepat untung membuat banyak orang mudah terjebak dalam skema penipuan investasi. Pakar keamanan siber juga menyerukan agar publik lebih waspada terhadap janji keuntungan tinggi tanpa risiko, karena mayoritas kasus kripto ilegal menggunakan modus penipuan berbasis psikologi kepercayaan. Eropa Perkuat Regulasi Keamanan Digital Sebagai respons, Uni Eropa kini memperketat regulasi transaksi digital melalui kebijakan MiCA (Markets in Crypto-Assets Regulation) yang akan diberlakukan penuh pada 2026. Langkah ini diharapkan mampu menekan kasus penipuan lintas negara dan menciptakan pasar kripto yang lebih transparan serta aman bagi investor global. Meta Deskripsi (Yoast SEO): Polisi Eropa menangkap sembilan pelaku jaringan penipuan kripto lintas negara yang mencuri Rp11 triliun. Operasi ini melibatkan Eurojust dan tiga negara Eropa. Kata Kunci / Frasa Utama: penipuan kripto eropa Slug URL (SEO Friendly): penipuan-kripto-eropa Outdoors