5 Iklan Lowongan Kerja yang Sering Jadi Target Penipuan Versi Jobstreet 2025 Annisa Pratiwi, November 26, 2025 5 Iklan Lowongan Kerja yang Jadi Target Utama Penipuan Menurut Jobstreet 2025 SEEK sebagai induk perusahaan Jobstreet mengungkap fakta mengejutkan mengenai maraknya penipuan lowongan kerja di Indonesia. Dalam laporan terbaru, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penipuan rekrutmen terbesar di Asia Pasifik, bahkan mencapai 38 persen dari total kasus di wilayah tersebut. Jika mempersempit cakupan ke Asia saja, angkanya meningkat hingga 62 persen. Laporan ini muncul setelah sistem deteksi penipuan internal SEEK memantau aktivitas selama periode Juli 2024 hingga Juni 2025. Dari data tersebut, mereka melihat adanya pola penyebaran penipuan yang berbeda-beda di tiap negara tempat mereka beroperasi, seperti Australia, Selandia Baru (ANZ), Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, hingga Indonesia. SEEK menegaskan bahwa pelaku penipuan semakin lihai menyasar korban, bahkan menyesuaikan strategi berdasarkan industri dan posisi kerja yang sedang banyak dicari. Mengapa Indonesia Jadi Sasaran Penipuan Lowongan Kerja Terbanyak? SEEK menjelaskan bahwa Indonesia memiliki jumlah pencari kerja yang tinggi, terutama pada level entry-level. Pelaku memanfaatkan kondisi tersebut dengan menawarkan peluang kerja yang tampak meyakinkan, proses cepat, dan upah besar, sehingga banyak orang tergoda sebelum melakukan pengecekan validitas perusahaan. Tom Rhind selaku Head of Trust and Safety SEEK menyampaikan bahwa penipu kini jauh lebih terstruktur. Mereka menargetkan sektor pekerjaan yang tidak banyak menuntut pengalaman dan kompetensi khusus, sehingga peluang korban terjerat semakin besar. 5 Jenis Lowongan Kerja yang Paling Sering Dipakai Untuk Menipu SEEK mencatat lima kategori pekerjaan yang paling sering digunakan sebagai sarana penipuan di Indonesia hingga Oktober 2025, yaitu: Administration and Office Support (39,36 persen) Manufacturing, Transport, and Logistics (21,06 persen) Retail and Consumer Products (12,23 persen) Trades and Services (7,98 persen) Hospitality and Tourism (5,74 persen) Data tersebut menunjukkan bahwa posisi administratif mendominasi laporan penipuan. Lowongan seperti admin toko online, admin e-commerce, hingga data entry menjadi contoh peran yang kerap pelaku gunakan untuk memancing korban. Pada sektor manufaktur dan logistik, pelaku menipu dengan iklan lowongan staf gudang atau operasional serupa. Menurut Rhind, sektor administratif dan sales menjadi target favorit karena tidak memerlukan pengalaman panjang, namun menawarkan peluang pendapatan yang menjanjikan. Hal ini membuat pelamar pemula merasa memiliki kesempatan besar diterima kerja sehingga lebih mudah tertipu. Penipuan Lowongan Kerja Menyasar Entry-Level, Pelamar Harus Lebih Waspada Ketika kategori yang rentan merupakan level pemula, jumlah korban potensial secara otomatis meningkat. Pelamar yang sedang membutuhkan pekerjaan cenderung menerima informasi tanpa verifikasi, dan kondisi tersebut dimanfaatkan pelaku dengan sangat efektif. Untuk mencegah jatuh dalam penipuan rekrutmen, pencari kerja perlu lebih waspada, seperti selalu melakukan pengecekan profil perusahaan, memastikan proses rekrutmen tidak meminta biaya apa pun, serta menghindari lowongan yang terlalu mudah dan menawarkan gaji tidak wajar. Kesadaran digital menjadi kunci. Dengan pengecekan sederhana, banyak penipuan bisa terdeteksi lebih awal sebelum terjadi kerugian. Meta SEO (YOAST Optimized) Meta Description: Jobstreet melalui SEEK mengungkap lima jenis lowongan kerja yang paling sering digunakan penipu pada 2025. Posisi administrasi, gudang, hingga sales dominan jadi target. Pelamar diminta waspada sebelum melamar pekerjaan online. Focus Keyphrase: penipuan lowongan kerja jobstreet 2025 Slug URL: penipuan-lowongan-kerja-jobstreet-2025 Outdoors