Modus Baru Penipuan BSU Rugikan Warga, Korban Diminta Transfer Dana Pribadi Annisa Pratiwi, August 4, 2025August 10, 2025 Penipuan Berkedok BSU Marak, Warga Diminta Waspada Modus “Jalur Cepat” beritapenipuan.com – Pencairan BSU membuat kasus penipuan berkedok BSU atau yang biasa disebut Bantuan Subsidi Upah kembali mencuat di berbagai wilayah Indonesia. Pelaku menyamar sebagai petugas dari instansi resmi dan menjanjikan pencairan BSU dalam waktu cepat. Mereka aktif menyasar pekerja melalui pesan pribadi, media sosial, bahkan menggunakan logo palsu Kementerian Ketenagakerjaan dan bank penyalur untuk meyakinkan korban. Penipu Minta Data Pribadi dan Uang Aktivasi Modus yang digunakan tergolong rapi. Pelaku mendekati korban yang sedang menunggu pencairan BSU tahap lanjutan. Mereka menawarkan “bantuan” dengan syarat korban mengirimkan data pribadi seperti KTP, nomor rekening, dan nama ibu kandung. Setelah korban percaya, pelaku meminta transfer dana sebagai “biaya aktivasi”. Biasanya, korban terbuai oleh janji pencairan cepat. Sayangnya, setelah uang dikirim, pelaku langsung menghilang. Warga Jakarta Timur Jadi Korban, Rp150.000 Raib Lina (34), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi salah satu korban. Ia menerima pesan WhatsApp dari nomor asing yang menawarkan pencairan BSU dalam dua hari. Tanpa curiga, Lina mengirimkan data dan mentransfer Rp150.000 sebagai biaya administrasi. “Saya percaya karena ada logo Kemnaker. Tapi setelah transfer, nomornya tidak bisa dihubungi,” ujar Lina kepada wartawan. Lina segera melaporkan kejadian ini ke kantor polisi setempat. Laporan tersebut kini menjadi bagian dari penyelidikan penipuan digital oleh kepolisian. Kementerian Tegaskan: Tidak Ada Biaya, Tidak Ada Jalur Cepat Merespons laporan yang terus bertambah, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial, Iwan Darmawan, menegaskan bahwa BSU tidak dipungut biaya apa pun. “Semua proses resmi hanya melalui rekening bank yang telah terverifikasi. Tidak ada perantara, tidak ada jalur cepat,” tegas Iwan dalam konferensi pers di Jakarta. Ia meminta masyarakat agar tidak memberikan data pribadi kepada pihak tidak dikenal, apalagi jika kontak dilakukan melalui media sosial atau pesan instan. Polisi Telusuri Jejak Digital Penipu Polda Metro Jaya kini menangani belasan laporan penipuan serupa. Kompol Teguh Pratama mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan teknik pesan massal dan akun palsu untuk menyasar ribuan calon korban. Mereka juga memanfaatkan nomor virtual dan aplikasi chatbot otomatis. “Pelaku menyasar pekerja rentan yang sedang berharap bantuan,” jelas Teguh. Tim siber telah membekukan beberapa rekening yang digunakan pelaku, serta mengamankan bukti digital seperti tangkapan layar dan riwayat transaksi korban. Edukasi Digital Ditingkatkan oleh Pemerintah dan Bank Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan bank penyalur untuk meningkatkan literasi digital dan keamanan finansial. Informasi disebarkan melalui media sosial resmi, website, dan siaran radio lokal. Selain itu, bank mulai memperketat sistem notifikasi untuk transaksi mencurigakan. Pemerintah daerah juga melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, terutama di wilayah padat penduduk dan kawasan industri. Masyarakat diimbau untuk tidak tergoda janji pencairan BSU tanpa prosedur resmi, dan segera melapor jika menemukan indikasi penipuan. News Bantuan Subsidi Upahpencairan BSUpencairan BSU palsupenipuan bantuan sosialpenipuan berkedok BSUpenipuan BSU