Penipuan Digital di Singapura Rugikan Rp5,2 Triliun dalam Enam Bulan Pertama 2025 Annisa Pratiwi, August 31, 2025September 9, 2025 Penipuan Digital di Singapura Rugikan Rp5,2 Triliun dalam Enam Bulan Pertama 2025 beritapenipuan.com – Singapura kembali menghadapi ancaman serius dari maraknya kejahatan digital. Dalam enam bulan pertama 2025, polisi mencatat lebih dari 19.000 kasus penipuan online. Total kerugian menembus S$456,4 juta atau sekitar Rp5,2 triliun. Meskipun jumlah kerugian menurun dibandingkan tahun sebelumnya, angka tersebut tetap mengkhawatirkan karena menunjukkan skala ancaman yang terus berkembang di ruang digital. Modus Penipuan yang Mendominasi dan Menjerat Banyak Korban Investment scam muncul sebagai modus paling merugikan. Penipu mengajak korban membuka dompet digital palsu, lalu menarik dana dalam jumlah besar. Total kerugian dari skema ini mencapai S$145,4 juta. Tidak berhenti di situ, kasus peniruan pejabat pemerintah juga melonjak tajam hingga hampir tiga kali lipat. Pelaku meminta korban menarik uang tunai, membeli emas batangan, bahkan menyerahkan barang berharga. Kerugian dari modus ini mencapai S$126,5 juta. Selain itu, phishing scam juga berkembang pesat. Polisi mencatat 3.779 kasus dengan kerugian S$30,4 juta. Modus ini sering menargetkan data kartu kredit dan kode otentikasi milik pengguna. Tren baru lainnya datang dari asuransi palsu. Sebanyak 791 orang terjebak dan total kerugian mencapai S$21,3 juta. Penipu biasanya menyamar sebagai agen, lalu menawarkan paket fiktif yang meyakinkan. E-commerce scam, penipuan kerja, serta penipuan berbasis kripto tetap menyebar luas. Meskipun jumlah kasus e-commerce lebih banyak, kerugian paling besar tetap berasal dari investasi serta peniruan pejabat. Skala Kerugian dan Teknologi yang Membuat Jejak Sulit Dilacak Menariknya, sebagian besar kasus bernilai besar. Data menunjukkan lebih dari 1.000 korban kehilangan dana di atas S$100.000. Hal ini memperlihatkan bahwa pelaku semakin fokus pada penipuan high-value. Mereka memanfaatkan teknologi canggih, terutama dompet kripto, untuk mengaburkan jejak transaksi dan menyulitkan aparat melacak pergerakan dana. Respons Pemerintah dan Pentingnya Kesadaran Masyarakat Polisi Singapura merespons ancaman ini dengan berbagai langkah antiscam. Mereka mengaktifkan kanal resmi seperti ScamShield, meningkatkan patroli digital, serta bekerja sama dengan platform online untuk mempersempit ruang gerak penipu. Namun, otoritas menekankan bahwa edukasi publik tetap menjadi senjata utama. Warga harus menolak tautan mencurigakan, tidak membagikan informasi sensitif, dan selalu melakukan verifikasi sebelum mengikuti instruksi dari pihak yang tidak jelas. Dengan kombinasi upaya otoritas dan kesadaran masyarakat, Singapura berharap dapat menekan angka penipuan digital yang semakin kompleks ini. Outdoors Kerugian akibat penipuan digitalModus penipuan investasi palsuPenipuan digital Singapura 2025Phishing dan scam dompet digital Laporan kejahatan digital SingapuraScam online Singapura terbaru