Penipu Catut Nama Sekda Banyumas, Takmir Masjid Baitussalam Bogel Rp 10 Juta Annisa Pratiwi, September 29, 2025October 3, 2025 beritapenipuan.com – Seorang takmir Masjid Agung Baitussalam di Purwokerto, Agus Parsito, menjadi korban penipuan. Pelaku mengaku sebagai Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie, dan menjanjikan bantuan dana pembangunan masjid. Kejadian berlangsung pada Minggu (28 September 2025). Pelaku menghubungi korban melalui WhatsApp dan panggilan telepon. Ia menawarkan bantuan sebesar Rp 25 juta, namun meminta uang muka Rp 10 juta untuk disalurkan ke panti asuhan sebagai persyaratan. Agus kemudian mentransfer uang tersebut ke rekening atas nama Muhammad Rafi Hilman — yang disebut sebagai bendahara yayasan. Setelah transfer, pelaku menghilang dan nomor tidak bisa dihubungi. Reaksi Sekda dan Riwayat Pencatutan Nama Sekda Banyumas, Agus Nur Hadie, menyampaikan bahwa kasus pencatutan nama seperti ini bukan kejadian baru. Sejak beberapa waktu lalu, sudah sekitar 4–5 kali modus serupa dilakukan, meski belum semuanya memakan korban. Ia menyebut bahwa pelaku sebelumnya juga menarget panitia pembangunan mushalla di Gumelar. Dalam kasus itu, pelaku menjanjikan bantuan Rp 35 juta tetapi meminta uang muka Rp 10 juta. Agus Nur Hadie menunjukkan bukti tangkapan layar percakapan selama konferensi pers dan meminta maaf kepada publik atas penyalahgunaan nama beliau. Ia berharap masyarakat tidak mudah percaya terhadap pesan bantuan yang mencurigakan. Ia juga menyebut akan melaporkan kasus ini ke Polresta Banyumas agar pelaku dapat diusut dan tidak mengulangi aksinya. Keterangan Korban dan Dampak Pribadi Korban, Agus Parsito, menyatakan bahwa ia merasa “terhipnotis” oleh janji bantuan sehingga tidak curiga waktu diminta transfer. Uang sebesar Rp 10 juta itu diambil dari dana pribadi karena kas masjid sedang kosong. Ia merasa senang ketika mendengar akan ada bantuan, sehingga langsung menuruti permintaan pelaku. Setelah menyadari dirinya telah menjadi korban, Agus mendatangi Sekretariat Daerah Banyumas, namun tidak bertemu Sekda karena hari Sabtu merupakan hari libur. Ia berharap sekaligus mendiskusikan kemungkinan kompensasi dari pihak pemda meskipun kemungkinannya kecil. Imbauan & Langkah Pencegahan ke Depan Sekda Agus Nur Hadie mengimbau masyarakat, terutama takmir masjid dan panitia pembangunan rumah ibadah, agar selalu kritis terhadap tawaran bantuan yang mengatasnamakan pejabat pemerintah. Ia menegaskan bahwa hanya ada satu nomor WhatsApp resmi yang ia gunakan, sehingga pesan mencurigakan harus dikonfirmasi ke kecamatan, humas, atau pejabat setempat. Ia juga menekankan agar masyarakat tidak langsung merespons ketika mendapat pesan tidak dikenal, apalagi meminta uang. Bila perlu, lakukan verifikasi langsung ke pihak terkait. Agus juga menyebut bahwa dalam kasus kali ini, jejak pelaku sempat terdeteksi berada di tempat persewaan komputer dekat kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Namun saat polisi datang, pelaku telah melarikan diri. Ke depan, laporan resmi akan dibuat ke pihak kepolisian agar tindakan penipuan seperti ini dapat ditindak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak menjadi korban pencatutan identitas pejabat demi motif keuntungan pribadi. Outdoors kasus penipuan Purwokertomodus penipuan WhatsApppencatutan nama pejabatpenipuan dana bantuan masjidpenipuan Sekda Banyumas