Diskominfo Jabar Ingatkan Warga Soal Promo Palsu Jelang HUT RI ke-80 Annisa Pratiwi, August 7, 2025August 11, 2025 Diskominfo Jabar Ingatkan Warga Waspadai Penipuan Digital Bertema HUT RI beritapenipuan.com – Menjelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat mengeluarkan peringatan resmi kepada masyarakat. Imbauan ini muncul akibat meningkatnya penipuan digital yang mengatasnamakan promosi kemerdekaan, dengan modus undian berhadiah, kupon diskon, hingga voucher palsu. Pelaku Manfaatkan Tema Nasional untuk Menjebak Korban Pelaku menyebarkan konten bermuatan tipu daya melalui platform media sosial seperti Instagram dan Facebook. Mereka mengemas pesan dengan tampilan profesional dan menawarkan hadiah “spesial HUT RI”. Begitu pengguna mengklik tautan yang disisipkan, mereka diarahkan ke situs palsu yang meminta data pribadi. Sayangnya, banyak pengguna tergoda dan tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi korban phishing. Akibatnya, informasi sensitif seperti nama lengkap, nomor telepon, dan bahkan data rekening menjadi rentan dicuri dan disalahgunakan. Diskominfo Jabar menegaskan bahwa instansi resmi, termasuk pemerintah, tidak akan pernah meminta data pribadi melalui pesan langsung—terlebih dengan janji hadiah tanpa proses yang jelas. Diskominfo Dorong Warga Lebih Teliti Saat Terima Informasi Digital Fenomena seperti ini bukanlah hal baru. Menurut catatan Diskominfo, setiap menjelang momen besar nasional, aktivitas phishing cenderung meningkat signifikan. Karena itu, masyarakat diimbau agar lebih kritis dan teliti saat menerima informasi promosi daring, terutama yang mengatasnamakan lembaga atau merek terkenal. Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu memeriksa keaslian tautan. Situs palsu biasanya menggunakan domain aneh, desain tidak profesional, atau menyisipkan popup mencurigakan. Jika ragu, masyarakat disarankan memverifikasi informasi melalui situs resmi atau akun terverifikasi dari instansi terkait. Selain itu, keluarga juga diminta berperan aktif memberikan edukasi kepada anggota rumah tangga, terutama lansia dan anak-anak, tentang bahaya tautan palsu dan pentingnya menjaga data pribadi. Akun Tiruan Semakin Marak Sebarkan Promo Palsu Diskominfo mencatat adanya peningkatan akun media sosial palsu yang menyamar sebagai lembaga resmi. Modus yang digunakan termasuk meniru nama, logo, dan gaya komunikasi akun asli, lalu menyebarkan promo-promo palsu. Banyak korban tidak menyadari karena akun-akun ini tampak cukup meyakinkan di permukaan. Oleh karena itu, pengguna diminta untuk memeriksa sejumlah aspek penting seperti jumlah pengikut, histori unggahan, dan keberadaan tanda centang biru. Akun palsu umumnya minim interaksi, dibuat dalam waktu singkat, dan menggunakan foto hasil salinan dari internet. Masyarakat juga dapat membantu memerangi penyebaran konten palsu dengan melaporkan akun mencurigakan melalui fitur bawaan di platform media sosial. Tindakan kolektif semacam ini terbukti efektif dalam menurunkan dan menonaktifkan konten berbahaya. Diskominfo Siapkan Jalur Aduan dan Tingkatkan Edukasi Digital Sebagai bentuk respons cepat, Diskominfo Jawa Barat telah membuka kanal pelaporan bagi warga yang menemukan dugaan penipuan digital. Masyarakat dapat menghubungi call center, email resmi, atau akun media sosial Diskominfo Jabar untuk melaporkan temuan mereka. Selain penanganan kasus, Diskominfo juga berkomitmen meningkatkan literasi digital publik melalui berbagai cara. Edukasi langsung akan digencarkan di sekolah, komunitas, dan forum daring. Fokus utama diarahkan pada kelompok usia produktif dan kalangan lansia yang rentan terpapar modus penipuan online. Diskominfo berharap masyarakat tetap tenang namun sigap. Keamanan digital bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan hasil kolaborasi bersama. Dengan meningkatkan kewaspadaan, mengecek ulang setiap informasi, dan tidak mudah tergiur janji hadiah instan, masyarakat bisa menjadi tameng pertama melawan kejahatan siber. News phishing kemerdekaanpromo palsu 17 Agustus