Kerugian Triliunan, Penipu Digital Gunakan QRIS Palsu dan Deepfake untuk Menjerat Korban Annisa Pratiwi, August 9, 2025August 11, 2025 Penipu Gabungkan QRIS Palsu dan Deepfake untuk Curi Uang dan Data Pribadi Penipuan digital di Indonesia kini memasuki fase yang lebih kompleks dan sulit dideteksi. Pelaku tidak lagi hanya mengandalkan satu metode, tetapi memadukan kode QRIS palsu dan teknologi deepfake dalam satu strategi kejahatan. Kombinasi canggih ini bukan hanya membuat korban kehilangan uang, tetapi juga membuat mereka rentan terhadap pencurian data pribadi. Dalam hitungan menit, penipu bisa menguras saldo korban tanpa memberi kesempatan untuk menyadari ancaman yang sedang terjadi. Penipu Gunakan QRIS Palsu untuk Perangkap Transaksi Modus penipuan dengan QRIS palsu semakin sering ditemukan di tempat umum seperti restoran, area parkir, hingga kafe. Pelaku menempelkan kode QRIS yang tampak resmi, padahal sebenarnya mengarah ke rekening pribadi mereka. Tak hanya di tempat fisik, QRIS palsu juga beredar di media sosial. Pelaku memasarkan produk fiktif atau mengajak donasi palsu dengan narasi menarik. Banyak korban tergoda dengan penawaran tersebut dan langsung mengirim uang tanpa melakukan verifikasi. Agar aman, masyarakat disarankan selalu memeriksa nama penerima sebelum menyelesaikan pembayaran digital. Verifikasi sederhana ini dapat mencegah kerugian besar dalam waktu singkat. Deepfake Perdaya Korban Lewat Visual dan Suara Palsu Teknologi deepfake menambah dimensi baru dalam penipuan online. Pelaku mampu meniru wajah dan suara seseorang secara realistis—termasuk atasan, teman dekat, atau anggota keluarga korban. Melalui panggilan video atau pesan suara, pelaku meminta korban mengirim uang secara mendesak. Karena wajah dan suara terdengar sangat meyakinkan, banyak orang langsung menuruti permintaan tersebut tanpa berpikir panjang. Fakta bahwa visual dan audio terlihat nyata menjadikan deepfake sebagai alat manipulasi yang sangat berbahaya. Tanpa pengetahuan digital yang cukup, masyarakat sulit membedakan antara yang asli dan yang palsu. Tingkatkan Kewaspadaan Digital untuk Cegah Kerugian Kerugian akibat penipuan digital dengan metode canggih ini diperkirakan sudah mencapai triliunan rupiah, dan jumlahnya terus meningkat. Perkembangan teknologi yang cepat membuat metode kejahatan ini sulit dilacak secara manual. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam melakukan transaksi digital. Beberapa langkah pencegahan penting antara lain: menggunakan aplikasi resmi, memverifikasi penerima, dan tidak tergesa-gesa saat diminta mengirim dana. Lebih dari itu, literasi digital harus menjadi prioritas. Masyarakat perlu memahami bagaimana teknologi seperti QRIS dan deepfake dapat dimanfaatkan oleh pelaku kriminal. Pemahaman ini menjadi langkah awal untuk memutus mata rantai kejahatan digital yang semakin canggih. Outdoors keamanan transaksi digitalpenipuan deepfakepenipuan QRIS palsu