Waspada Penipuan Berkedok Bantuan Rumah Ibadah: Modus, Korban, dan Cara Cegahnya Annisa Pratiwi, September 29, 2025October 3, 2025 beritapenipuan.com – Pelaku penipuan di Purwokerto, Banyumas, menggunakan modus mencatut nama Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Agus Nur Hadie. Ia menjanjikan bantuan pembangunan rumah ibadah melalui pesan WhatsApp dan panggilan telepon. Pelaku bahkan menggunakan foto profil Sekda untuk meyakinkan korban.Menurut Sekda, kasus ini sudah terjadi berkali-kali, namun baru kali ini korbannya benar-benar mentransfer uang. Seorang takmir masjid bernama Agus di Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, menjadi korban terbaru. Ia mentransfer Rp 10 juta ke rekening yang disebut bendahara yayasan. Kronologi dan Keputusan Korban Korban menerima pesan dari nomor tak dikenal yang mengaku Sekda. Dalam pesan itu, pelaku menjanjikan bantuan untuk masjid. Korban dites melalui panggilan agar terlihat meyakinkan untuk korban.Percaya dengan ucapan pelaku, korban akhirnya mentransfer uang Rp 10 juta ke rekening yang diberikan. Setelah uang dikirim, pelaku menghilang dan nomor penghubung tidak lagi dapat dihubungi. Sekda Agus Nur Hadie menyebut bahwa kasus ini terjadi sekitar 4–5 kali, namun baru belakangan ini muncul korban transfer uang. Dampak Psikologis & Reaksi Pejabat Korban mengaku “terhipnotis” oleh janji bantuan itu, sehingga tidak sempat berpikir kritis. Dana Rp 10 juta itu bahkan diambil dari uang pribadi karena kas masjid kosong. Setelah menyadari korban, ia mendatangi Sekretariat Daerah Banyumas untuk klarifikasi.Sekda Agus Nur Hadie menyampaikan permintaan maaf atas penyalahgunaan namanya. Ia menunjukkan tangkapan layar percakapan sebagai bukti dan menyatakan akan melaporkan kasus ke Polresta Banyumas agar pelaku dapat ditindak. Tips Pencegahan & Langkah Antisipasi Agar tidak menjadi korban, masyarakat, terutama pengurus masjid dan rumah ibadah, perlu waspada terhadap tawaran bantuan mencurigakan. Verifikasi resmi: Pastikan nomor pengirim sesuai dengan nomor resmi pejabat. Konfirmasi langsung: Hubungi kantor pemerintahan atau humas sebelum merespons pesan bantuan. Jangan mentransfer uang tanpa bukti sah: Bila pelaku meminta uang muka atau biaya administrasi tanpa bukti resmi, hati-hati. Laporkan ke kepolisian: Bila sudah terjadi kehilangan uang, segera laporkan ke aparat agar ada tindakan hukum. Penipuan berkedok bantuan rumah ibadah mengancam kepercayaan masyarakat. Dengan langkah pencegahan tadi, semoga warga dan pengurus dapat lebih tanggap terhadap ancaman modus semacam ini. Outdoors kasus penipuan bantuan masjidkorban penipuan transfer uangmodus penipuan Sekda Banyumaspenipuan bantuan rumah ibadahpenipuan di Purwokertopenipuan menggunakan nama pejabatpenipuan online Banyumaspenipuan WhatsApp Banyumastips cegah penipuan bantuanwaspada penipuan lewat telepon
beritapenipuan.com – Pelaku penipuan di Purwokerto, Banyumas, menggunakan modus mencatut nama Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Agus Nur Hadie. Ia menjanjikan bantuan pembangunan rumah ibadah melalui pesan WhatsApp dan panggilan telepon. Pelaku bahkan menggunakan foto profil Sekda untuk meyakinkan korban.Menurut Sekda, kasus ini sudah terjadi berkali-kali, namun baru kali ini korbannya benar-benar mentransfer uang. Seorang takmir masjid bernama Agus di Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, menjadi korban terbaru. Ia mentransfer Rp 10 juta ke rekening yang disebut bendahara yayasan. Kronologi dan Keputusan Korban Korban menerima pesan dari nomor tak dikenal yang mengaku Sekda. Dalam pesan itu, pelaku menjanjikan bantuan untuk masjid. Korban dites melalui panggilan agar terlihat meyakinkan untuk korban.Percaya dengan ucapan pelaku, korban akhirnya mentransfer uang Rp 10 juta ke rekening yang diberikan. Setelah uang dikirim, pelaku menghilang dan nomor penghubung tidak lagi dapat dihubungi. Sekda Agus Nur Hadie menyebut bahwa kasus ini terjadi sekitar 4–5 kali, namun baru belakangan ini muncul korban transfer uang. Dampak Psikologis & Reaksi Pejabat Korban mengaku “terhipnotis” oleh janji bantuan itu, sehingga tidak sempat berpikir kritis. Dana Rp 10 juta itu bahkan diambil dari uang pribadi karena kas masjid kosong. Setelah menyadari korban, ia mendatangi Sekretariat Daerah Banyumas untuk klarifikasi.Sekda Agus Nur Hadie menyampaikan permintaan maaf atas penyalahgunaan namanya. Ia menunjukkan tangkapan layar percakapan sebagai bukti dan menyatakan akan melaporkan kasus ke Polresta Banyumas agar pelaku dapat ditindak. Tips Pencegahan & Langkah Antisipasi Agar tidak menjadi korban, masyarakat, terutama pengurus masjid dan rumah ibadah, perlu waspada terhadap tawaran bantuan mencurigakan. Verifikasi resmi: Pastikan nomor pengirim sesuai dengan nomor resmi pejabat. Konfirmasi langsung: Hubungi kantor pemerintahan atau humas sebelum merespons pesan bantuan. Jangan mentransfer uang tanpa bukti sah: Bila pelaku meminta uang muka atau biaya administrasi tanpa bukti resmi, hati-hati. Laporkan ke kepolisian: Bila sudah terjadi kehilangan uang, segera laporkan ke aparat agar ada tindakan hukum. Penipuan berkedok bantuan rumah ibadah mengancam kepercayaan masyarakat. Dengan langkah pencegahan tadi, semoga warga dan pengurus dapat lebih tanggap terhadap ancaman modus semacam ini.