Keamanan Digital Terancam: Peretasan WhatsApp Wakil Wali Kota Pontianak Jadi Peringatan Bersama Annisa Pratiwi, October 22, 2025October 31, 2025 BERITAPENIPUAN.COM – Peretasan akun WhatsApp milik Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, mengungkap celah serius dalam keamanan digital. Peristiwa ini bukan hanya soal pencurian data pribadi, tetapi juga dampaknya terhadap kepercayaan publik dan potensi kerugian finansial. Modus Penipuan yang Menggunakan Nama Pejabat Pada 21 Oktober 2025, Bahasan mengungkapkan bahwa nomor WhatsApp pribadinya diretas dan digunakan untuk mengirim pesan berantai kepada kontak-kontaknya. Pesan yang beredar berisi permintaan pinjaman uang sebesar Rp 10 juta dengan klaim akan diganti malam itu juga. Pesan tersebut berbunyi, “Ada saldo di rekening 10jt? Bisa pinjam dulu nanti malam diganti.” Bahasan menegaskan bahwa dia tidak pernah mengirim pesan tersebut dan mengimbau masyarakat untuk tidak menanggapi atau mentransfer uang kepada pihak yang tidak dikenal. Respons dan Tindakan dari Pihak Berwenang Setelah kejadian tersebut, Bahasan segera melaporkan insiden ini kepada pihak berwajib dan meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap modus penipuan serupa. Ia juga menyarankan agar setiap permintaan uang melalui pesan singkat atau aplikasi pesan instan selalu diverifikasi kebenarannya melalui panggilan langsung atau pertemuan tatap muka. Langkah ini penting untuk mencegah korban lebih lanjut dan menjaga integritas komunikasi digital. Dampak Sosial dan Ekonomi dari Peretasan Kasus ini menunjukkan betapa rentannya data pribadi di dunia maya dan bagaimana peretasan dapat digunakan untuk tujuan penipuan. Dalam kondisi ekonomi yang sulit, permintaan uang sebesar Rp 10 juta melalui pesan singkat dapat mengeksploitasi rasa empati dan kebaikan hati seseorang. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan pesan yang meminta uang, meskipun berasal dari nomor yang dikenal. Pendidikan Literasi Digital sebagai Solusi Preventif Untuk mencegah kejadian serupa, pendidikan literasi digital perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat. Pemahaman keamanan siber dan cara melindungi data pribadi harus diajarkan sejak dini melalui pendidikan formal dan pelatihan masyarakat. Masyarakat juga perlu belajar mengenali modus penipuan digital agar dapat menghindari risiko kerugian dari peretasan atau penipuan online. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman di dunia maya dan menjaga keamanan informasi pribadi mereka. Kasus peretasan WhatsApp Wakil Wali Kota Pontianak menjadi pelajaran penting agar masyarakat lebih waspada terhadap keamanan digital. Dengan meningkatkan literasi digital dan berhati-hati dalam berkomunikasi melalui platform digital, masyarakat dapat mencegah penipuan. Masyarakat yang waspada akan mampu melindungi diri dari risiko kerugian akibat tindakan peretasan dan penipuan daring. Outdoors Bahasan Pontianakkeamanan digitalliterasi digitalmodus pinjaman palsupenipuan onlineperetasan WhatsAppWakil Wali Kota Pontianak