Pegawai Koperasi Rekayasa Begal Demi Gelapkan Rp 10 Juta untuk Utang dan Judi Online Annisa Pratiwi, September 2, 2025September 10, 2025 Pegawai Koperasi Rekayasa Begal Demi Gelapkan Rp 10 Juta untuk Utang dan Judi Online beritapenipuan.com – Seorang pegawai muda Koperasi Mekar, Jatiadi Hakiki (19 tahun), melakukan aksi nekat demi menutupi perbuatannya. Ia tidak hanya menggelapkan uang anggota koperasi, tetapi juga menyusun skenario palsu dengan mengaku sebagai korban begal. Menurut pengakuannya, tiga pria bersenjata tajam merampas uang setoran nasabah senilai Rp 10 juta saat ia melintas di malam hari. Kronologi yang Tidak Sesuai Fakta Polisi langsung turun ke lokasi di Dusun Goa, Desa Bentek, Lombok Utara untuk memeriksa kebenaran laporan tersebut. Mereka menggelar olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan hal berbeda. Beberapa saksi melihat Jatiadi hanya duduk lemas di pinggir jalan, bukan memanjat pohon sejauh 100 meter seperti yang ia ceritakan. Bahkan, motor miliknya masih menyala di lokasi, tanpa tanda-tanda dipakai kabur oleh pelaku. Seluruh temuan ini membuat polisi semakin curiga bahwa laporan begal hanya rekayasa. Terbongkarnya Modus dan Motif Sebenarnya Setelah melakukan pemeriksaan lebih mendalam, Tim Opsnal Satreskrim Polres Lombok Utara akhirnya membongkar kebohongan Jatiadi. Ternyata, tidak pernah terjadi aksi begal pada malam itu. Jatiadi sendiri yang menyembunyikan uang Rp 10 juta tersebut. Awalnya, ia berniat menggunakan dana itu untuk melunasi utang pribadi. Namun, penyidik juga menemukan fakta lain: Jatiadi aktif bermain judi online. Kecanduan judi inilah yang kuat diduga mendorongnya melakukan penggelapan, sekaligus menutupi kebiasaan buruknya dengan skenario palsu. Pesan Polisi kepada Masyarakat Kapolsek Gangga, Iptu Andi Kusnadi, menegaskan pentingnya ketenangan publik dalam menghadapi informasi yang beredar. Ia meminta masyarakat tidak mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi. Selain itu, ia mengingatkan masyarakat agar bijak mengelola keuangan serta menjauhi praktik judi online yang semakin meresahkan. Andi menekankan bahwa judi online hanya membawa kerugian, baik secara materiil maupun psikologis. Ia juga menyoroti bagaimana laporan palsu seperti ini bisa mengganggu kinerja aparat dan merugikan banyak pihak. Pelajaran Penting dari Kasus Ini Kasus Jatiadi menjadi cermin penting tentang arti integritas dan tanggung jawab dalam bekerja. Menggelapkan dana koperasi sama saja dengan menghancurkan kepercayaan yang sudah dibangun antara lembaga dan masyarakat. Selain itu, tindakan seperti ini menodai reputasi koperasi yang berfungsi sebagai wadah ekonomi rakyat. Lebih jauh, kasus ini menegaskan betapa pentingnya mengelola keuangan pribadi dengan bijak. Utang yang tidak terkendali dan kecanduan judi online sering menyeret seseorang pada keputusan nekat. Oleh karena itu, setiap individu perlu menjaga integritas, mengatur keuangan dengan disiplin, serta menjauhi perilaku merugikan seperti perjudian daring. Outdoors kasus penipuan pegawai koperasi Lombok Utarapegawai koperasi rekayasa begalpenggelapan uang untuk judi online