Empat Oknum Polisi Diperiksa Terkait Insiden Salah Tangkap Ketua DPW NasDem Sumut Annisa Pratiwi, October 17, 2025October 31, 2025 beritapenipuan.com – Seorang tokoh politik dari Sumatera Utara, Iskandar ST, Ketua DPW NasDem Sumut, mengalami insiden salah tangkap saat berada dalam pesawat di Bandara Internasional Kualanamu.Rabu malam, saat penerbangan Garuda Indonesia GA 193 rute Kualanamu–Soekarno–Hatta akan lepas landas, Iskandar diarahkan turun oleh petugas yang mengaku aparat kepolisian. Saat itu, petugas menyebutkan ia terkait kasus skimming dan judi online. Namun setelah dicek, data korban dan sang tersangka berbeda identitasnya.Kapolda Sumut menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut serta menjelaskan bahwa prosedur sedang dievaluasi. Proses Pemeriksaan Oknum Polisi Sebanyak empat personel dari Satreskrim Polrestabes Medan kini tengah diperiksa oleh Bid Propam Polda Sumut menyusul insiden salah tangkap itu. Semua personel itu berstatus penyidik pembantu.Menurut Kabid Humas Kombes Ferry Walintukan, keempat petugas tersebut sudah diperiksa sejak Kamis malam. Ia menjelaskan: “Kalau dia melakukan kesalahan prosedur, ya kita tinggal lihat apakah tindakan disiplin atau kode etik.”Selain itu, Kapolrestabes Medan sudah menghubungi Iskandar untuk menyampaikan permohonan maaf langsung pasca-insiden. Analisis dan Implikasi Profesionalisme Insiden ini memunculkan pertanyaan serius terkait profesionalisme aparat kepolisian dalam pengenalan identitas tersangka dan prosedur penangkapan.Salah tangkap terhadap figur publik seperti Ketua DPW NasDem Sumut menimbulkan potensi kerusakan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Publik menjadi khawatir bahwa penegakan hukum bisa berpotensi menabrak hak individu dan prosedur.Polda Sumut menyatakan bahwa evaluasi akan menyasar penggunaan data manifest penerbangan, identifikasi tersangka dengan nama sama, serta penugasan petugas yang tidak diawasi secara langsung. Langkah Lanjutan dan Harapan Publik Untuk ke depannya, Polda Sumut melalui Bid Propam akan mendalami apakah ada kelalaian atau pelanggaran prosedur yang dilakukan petugas dalam insiden ini. Sanksi disiplin hingga kode etik bisa dijatuhkan jika terbukti.Iskandar sendiri menyatakan akan melakukan somasi terbuka kepada pihak-pihak yang terlibat bila prosedur tidak berjalan sesuai aturan.Publik mengharapkan agar penegakan hukum berjalan adil, transparan, dan profesional tanpa diskriminasi. Kasus ini semoga menjadi pelajaran penting bagi institusi kepolisian agar standar identifikasi dan proses penahanan dipertajam demi menjaga kepercayaan masyarakat. *** Outdoors Bandara KualanamuIskandar STNasDem Sumutpenegakan hukumPolda Sumutpolisi profesionalismesalah tangkap
beritapenipuan.com – Seorang tokoh politik dari Sumatera Utara, Iskandar ST, Ketua DPW NasDem Sumut, mengalami insiden salah tangkap saat berada dalam pesawat di Bandara Internasional Kualanamu.Rabu malam, saat penerbangan Garuda Indonesia GA 193 rute Kualanamu–Soekarno–Hatta akan lepas landas, Iskandar diarahkan turun oleh petugas yang mengaku aparat kepolisian. Saat itu, petugas menyebutkan ia terkait kasus skimming dan judi online. Namun setelah dicek, data korban dan sang tersangka berbeda identitasnya.Kapolda Sumut menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut serta menjelaskan bahwa prosedur sedang dievaluasi. Proses Pemeriksaan Oknum Polisi Sebanyak empat personel dari Satreskrim Polrestabes Medan kini tengah diperiksa oleh Bid Propam Polda Sumut menyusul insiden salah tangkap itu. Semua personel itu berstatus penyidik pembantu.Menurut Kabid Humas Kombes Ferry Walintukan, keempat petugas tersebut sudah diperiksa sejak Kamis malam. Ia menjelaskan: “Kalau dia melakukan kesalahan prosedur, ya kita tinggal lihat apakah tindakan disiplin atau kode etik.”Selain itu, Kapolrestabes Medan sudah menghubungi Iskandar untuk menyampaikan permohonan maaf langsung pasca-insiden. Analisis dan Implikasi Profesionalisme Insiden ini memunculkan pertanyaan serius terkait profesionalisme aparat kepolisian dalam pengenalan identitas tersangka dan prosedur penangkapan.Salah tangkap terhadap figur publik seperti Ketua DPW NasDem Sumut menimbulkan potensi kerusakan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Publik menjadi khawatir bahwa penegakan hukum bisa berpotensi menabrak hak individu dan prosedur.Polda Sumut menyatakan bahwa evaluasi akan menyasar penggunaan data manifest penerbangan, identifikasi tersangka dengan nama sama, serta penugasan petugas yang tidak diawasi secara langsung. Langkah Lanjutan dan Harapan Publik Untuk ke depannya, Polda Sumut melalui Bid Propam akan mendalami apakah ada kelalaian atau pelanggaran prosedur yang dilakukan petugas dalam insiden ini. Sanksi disiplin hingga kode etik bisa dijatuhkan jika terbukti.Iskandar sendiri menyatakan akan melakukan somasi terbuka kepada pihak-pihak yang terlibat bila prosedur tidak berjalan sesuai aturan.Publik mengharapkan agar penegakan hukum berjalan adil, transparan, dan profesional tanpa diskriminasi. Kasus ini semoga menjadi pelajaran penting bagi institusi kepolisian agar standar identifikasi dan proses penahanan dipertajam demi menjaga kepercayaan masyarakat. ***