Mantan Manajer Bank Kenai Investor Rp 43 Miliar Lewat Penawaran Proyek Afrika Palsu Annisa Pratiwi, August 12, 2025August 30, 2025 Mantan Manajer Bank Kenai Investor Rp 43 Miliar Lewat Penawaran Proyek Afrika Palsu beritapenipuan.com – Mantan manajer Standard Chartered Bank, Leung Ho-yin, menjual proyek fiktif ke investor Jepang lewat ADF Capital Limited dan entitas lain. Ia dan rekan-rekannya—Woo Man-ho, Chan Tak-ching, serta konsultan keuangan Law Man-fai—membujuk investor menanamkan lebih dari 400 juta yen atau sekitar Rp 43,6 miliar (kurs Rp 109/yen). Mereka menyebarkan dokumen palsu seperti surat bukti dana dan perjanjian pengembalian dana, seolah diterbitkan bank ternama. Leung bahkan membuat CRPN palsu yang menjanjikan investor mendapat kembali US$ 7,2 juta atau sekitar Rp 117,3 miliar. Semua dokumen menampilkan Standard Chartered Bank sebagai penjamin, padahal bank tidak pernah menerbitkannya. Peran Sindikat dalam Menciptakan Keyakinan PalsuSindikat itu menyertakan kolaborator dari berbagai negara, antara lain Zambia, Korea Selatan, Thailand, dan Jepang. Mereka mencantumkan aset fiktif sebesar 3,3 miliar euro dan digunakan sebagai bukti pendukung investasi. Sindikat menyatakan bahwa pria Thailand memiliki rekening besar di Standard Chartered, padahal pihak bank membantah keberadaan rekening tersebut. Investigasi ICAC mengungkap bahwa semua judul aset dan validasi investasi itu berisi klaim kosong. Proses Hukum Terhadap PelakuICAC di Hong Kong menetapkan Leung bersalah atas dua tuduhan konspirasi penipuan. Lembaga itu menunda pembacaan tuntutan hingga 23 Oktober mendatang. Hingga persidangan dimulai, lembaga pengawas terus memvalidasi semua jejak dokumen palsu dan aset fiktif sebagai bukti kejahatan terencana. Pelajaran Penting Bagi Investor GlobalKasus ini memicu pentingnya verifikasi menyeluruh oleh calon investor. Mereka harus meminta bukti resmi dari lembaga terpercaya sebelum menyetorkan dana besar. Investor juga perlu bersikap skeptis saat menerima jaminan investasi lewat dokumen internal tanpa pengesahan audit bersertifikat. Organisasi seperti ICAC menegaskan bahwa penipuan berskala internasional mengandalkan kredibilitas bank besar semata, tidak dengan dukungan legal resmi. Outdoors ADF Capital Limited penipuanICAC Hong Kong penipuan investasiLeung Ho-yin Standard CharteredPenipuan dokumen bank palsupenipuan investasi internasionalPenipuan investor JepangProyek Afrika palsuSindikat penipuan lintas negara