Skandal Kripto Terbesar: Pangeran Kamboja Didakwa Penipuan dan Eksploitasi Manusia Annisa Pratiwi, October 20, 2025October 31, 2025 beritapenipuan.com – Skandal besar mengguncang dunia keuangan dan politik internasional setelah pemerintah Amerika Serikat dan Inggris mengungkap keterlibatan Chen Zhi, taipan asal Kamboja, dalam jaringan penipuan kripto berskala global yang melibatkan eksploitasi manusia. Chen Zhi, yang juga dikenal sebagai Vincent, adalah pendiri dan ketua Prince Holding Group, salah satu konglomerat terbesar di Kamboja. Skema Penipuan “Pig Butchering” Menurut dakwaan yang diajukan oleh Kejaksaan Federal Brooklyn, Chen Zhi diduga menjadi otak di balik skema penipuan investasi kripto yang dikenal dengan istilah “pig butchering”. Skema ini melibatkan pekerja yang dipaksa bekerja di kamp-kamp di Kamboja, Myanmar, dan negara-negara lain, untuk membangun hubungan dengan calon korban melalui media sosial dan aplikasi pesan. Setelah membangun kepercayaan, para pekerja tersebut membujuk korban untuk mentransfer mata uang kripto dengan janji keuntungan investasi yang besar. Eksploitasi dan Pencucian Uang Skema ini tidak hanya melibatkan penipuan finansial, tetapi juga eksploitasi manusia. Pekerja yang direkrut melalui iklan pekerjaan palsu dipaksa tinggal di kompleks yang dijaga ketat, dengan pengawasan ketat dan ancaman kekerasan. Hasil dari penipuan ini, yang diperkirakan mencapai lebih dari $14 miliar dalam bentuk bitcoin, digunakan untuk membeli barang-barang mewah seperti kapal pesiar, jet pribadi, jam tangan mewah, dan bahkan lukisan Picasso. Sanksi Internasional Sebagai bagian dari tindakan hukum, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap Chen Zhi dan 146 entitas yang terkait dengannya, termasuk tiga warga negara Singapura yang disebutkan dalam perintah tersebut. Sanksi ini secara efektif memblokir warga negara AS untuk melakukan transaksi dengan mereka, serta membekukan properti yang mereka miliki atau kendalikan. Di Inggris, otoritas setempat telah membekukan bisnis dan aset Chen Zhi, termasuk rumah mewah dan gedung perkantoran senilai jutaan dolar. Reaksi Pemerintah Kamboja Pemerintah Kamboja menyatakan berharap bahwa AS dan Inggris memiliki bukti yang cukup dalam pengejaran mereka terhadap Chen Zhi dan Prince Holding Group. Namun, hingga saat ini, Chen Zhi masih buron dan belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut. Skandal ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap praktik bisnis internasional dan perlunya perlindungan terhadap pekerja migran dari eksploitasi. Tindakan tegas dari negara-negara terkait diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Outdoors Chen Zhieksploitasi manusiapenipuan kripto globalpig butcheringPrince Holding Groupsanksi internasional